Harian
Fajar, 28 Mei 2014
UJI KEBUGARAN CALON PRESIDEN
Oleh: M. Nadjib Bustan
Guru Besar Ilmu Kesehatan dan Olahraga
Sesungguhnya untuk melaksanakan
tugas secara baik dan penuh, seorang presiden tidak cukup hanya sehat , tetapi
diperlukan status fisik yang bugar (sehat tingkat 2). Dengan tubuh yang sehat
tingkat satu dan bebas dari penyakit belum memadai sebagai modal dasar fisik
seorang presiden yang tugas dan kegiatannya, baik fisik maupun psikologis cukup
berat.
Seseorang disebut bugar (fit)
jika memenuhi kriteria baku dari 5 komponen kebugaran (fitness). Komponen
kebugaran atau disebut juga health
related fitness meliputi 5 unsur, yakni (1) Muscular strength:
adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi maksimal hingga mencapai ruang
gerak (range of motion) penuh dari sendi gerak; (2) Muscular endurance:
kemampuan otot untuk melakukan aktifitas submaksimal pada sendi dan otot
berulangkali pada suatu waktu yang cukup
tanpa mengalami keletihan; (3) Cardiovascular endurance: kemampuan lama
bertahan dalam berlatih dengan memakai oksigen dari sistem kardiorespiratori
selama waktu tertentu; (4) Flexibility: kemampuan kelentukan sendi untuk
bergerak penuh memenuhi ruang gerak sendi normal; (5) Body composition: ditandai
dengan komposisi tubuh dimana terdapat perbandingan proporsional antara
komponen otot dibanding dengan massa lemak tubuh. Seorang yang sehat atau tanpa
penyakit, tetapi mempunyai berat badan yang lebih (overweight/obese)
dianggap sebagai kondisi yang tidak bugar. Karena jika seseorang mengalami
kegemukan maka kemampuan gerak tubuh dan khususnya gerak sendi dan kontraksi
otot akan berkurang karena terdapat kelebihan proporsi lemak dan beban badan
yang memberi beban terhadap gerak yang dilakukan.
Seseorang disebut fit atau bugar jika
mampu untuk melakukan tugas kegiatannya pada suatu periode yang cukup lama,
lebih lama dari orang sehat biasa, tanpa
merasa lelah. Fit is the ability to work continuously for extended periods
of time without fatique.
Seorang presiden dibebani dengan berbagai
macam kegiatan fisik yang cukup berat, misalnya kegiatan rapat kordinasi yang
padat dan alot, kegiatan lapangan/kunjungan kerja , kunjungan ke daerah dan
luarnegeri, yang kesemuanya memerlukan kondisi fisik yang bugar. Kebugaran
seorang presiden berarti kemampuan untuk melaksanakan beban tugasnya tanpa
harus merasa capek atau kelelahan. Untuk itu diperlukan komponen kekuatan otot
yang dapat bergerak kuat dan lentur (flexible) dan bertahan lama (long
endurance), tidak sesak napas karena mempunyai kemampuan aerobik jantung
dan pernapasan yang tinggi dan mampu bertahan lama, didukung oleh postur yang
tegap dengan otot yang lentur proporsional dengan massa lemak.
Untuk melakukan diagnosis status
bugar ini, dunia ilmu olahraga dan pelatihan (sport and exercise science) sudah
mempersiapkan berbagai bentuk pengukuran dan tes yang bersifat manual
sampai dengan yang mempergunakan alat-alat tehnologi mutakhir yang mempunyai
validitas yang tinggi. Misalnya, untuk pemeriksaan postur sudah tersedia alat Formeric
yang mempergunakan sinar foto bukan sinar X, untuk pemeriksaan VO2max dan kemampuan endurance jantung sudah
tersedia tredmil multifungsi, untuk pemeriksaan kekuatan otot dapat
dipergunakan Myoline, untuk pemeriksaan flexibilitas tulang belakang
sudah ada Formetic dinamik. Juga sudah dapat dilakukan pemeriksaan komposisi
tubuh dengan memakai alat digital. Besarnya proporsi lemak tubuh dapat diukur
dengan alat digital sederhana. Selain itu telah tersedia tes pengukuran baku
yang berstandard international.
Hasil pemeriksaan kebugaran (fitness
assessment) ini akan memberikan dua arti, sebagai diagnose kemampuan fisik
seseorang dan sebagai bahan panduan pembuatan resep latihan fisik (exercise
therapy) untuk meningkatkan kebugaran. Dengan demikian jika seorang calon presiden
telah mendapatkan asesmen kebugaran akan mengetahui status kebugarannya, dan
selanjutnya dapat memperoleh resep latihan fisik yang sesuai sehingga beliau
akan dapat melaksanakan tugas kepresiden dengan baik dan sempurna. Namun
demikian, ternyata pada Pilpres tahun
2014 ini pemeriksaan kesehatan presiden sudah dilakukan. Dengan mengerahkan
sekitar 40 dokter ahli/konsultan dan sekian pakar kedokteran, IDI telah
mempersiapkan tes kesehatan lengkap yang meliputi sekitar 11 bidang
pemeriksaan, meliputi fisik, laboratorium,
radiologis dan psikologi. Sungguh suatu pemeriksaan yang tidak perlu diragukan
objektiftas dan validitasnya. Namun demikian, dengan tidak mengurangi arti
pemeriksaan kesehatan tersebut, maka setelah terpilih menjadi presiden,
pemeriksaan kebugaran selayaknya dilakukan. Dan sesungguhnya, tahapan
pemeriksaan kebugaran itu memang harus dimulai dengan pemeriksaan kesehatan. Dengan memperhatikan hasil pemeriksaan
kesehatan itu akan dilakukan pemeriksaan kebugaran untuk mempersiapkan seorang
presiden yang lebih sehat dan bugar.
Presiden Obama (47) dan first lady Michelle
Obama ternyata merupakan pasangan presiden yang paling fit dan sangat peduli
kebugaran keluarga dan masyarakat. Michele mengatakan bahwa setiap hari dia
memulai kegiatannya pada pukul 4.30 dini hari. Sementara Obama menjaga
kesehatan dan kebugarannya dengan program fitness berupa tredmil, bermain
basket, ditambah dengan latihan pemberat (weight training). Dia sudah
ada di gym pada jam 7 pagi sehari setelah malam terpilih jadi presiden. Secara
routine dia latihan aerobik selama 45
menit, 6 hari seminggu.
Pasangan Presiden Amerika ini
diharapkan menjadi motivasi bagi rakyat Amerika yang makin sedenter/malas
berolahraga. Artinya, bukan saja presiden yang harus bugar tetapi setiap orang
seharusnya bugar untuk dapat menjalankan tugas dan melaksanakan pekerjaan
secara optimum dan produktif. PresidenHabibie menjaga kebugarannya dengan
berenang setiap hari, ditambah dengan puasa Senin-Kamis.
Kebugaran tidak bisa disangkal
menjadi kebutuhan dasar seorang presiden. Semoga calon presiden dapat lulus tes
kesehatan, dan terpilih menjadi presiden
hingga dapat menjalani pemeriksaan
kebugaran untuk mengetahui kemampuan fisik dalam melakukan tugas kepresidenan.(mnb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar