Selasa, 28 Oktober 2014



Dari PORDA ke Prestasi Olimpiade
M. Nadjib Bustan
Guru Besar Ilmu Kesehatan dan Olahraga

PORDA Sulsel XV siap untuk diselenggarakan di Bantaeng, 9 -15 September 2014. Penyelenggaraan Porda dimaksudkan sebagai salah satu jenjang kompetisi level provinsi yang  diharapkan melahirkan atlet berprestasi nasional di event PON. Lalu, dari PON diharapkan akan lahir atlet yang akan diajukan berlaga di multievent regional (SEA Games, ASEAN Games) hingga ke gelanggang dunia Olimpiade. Karena itu, walaupun peristiwa PORDA yang sekilas hanya merupakan laga tingkat daerah tidak selayaknya dibiarkan berlalu begitu saja tanpa prestasi nasional, regional, dan bahkan internasional. PORDA adalah bagian utama dari Long Term Athlete Development (LADT) menuju terciptanya atlet elite. Seminggu berkeringat di gelanggang PORDA adalah bagian yang tidak terpisahkan dari waktu 10 tahun (10.000 jam) latihan extensif menuju keunggulan olimpiade.
Sesungguhnya, sebuah PORDA selayaknya menjadi pesta laga yang sudah mengarahkan target suksesnya untuk mencapai prestasi olimpiade. Hal ini mengingat bahwa tujuan pembinaan olahraga adalah mewujudkan prestasi keolahragaan nasional menuju prestasi internasional. Senada, Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah membuat target prestasi keolahrgaan Indonesia untuk masing-masing event.  Untuk Olimpiade 2016 mendatang target medali Indonesia adalah 5 (saja) pada 5 cabang olahraga terpilih (dari 28 cabor Olimpiade), dan berada pada kedudukan peringkat ke-30.  Indonesia berada pada urutan 63 pada Olimpiade London 2012 dengan peroleh satu perak, satu perunggu, dan tanpa emas. Kelima cabang olahraga terpilih menjadi target emas adalah badminton, weight lifting, archery (panahan), boxing, dan taekwondo.Target ini ditandai dengan upaya Program Akselerasi Prestasi Olahraga Kemenpora, dan ditanggapi dengan Program Sulsel Maju oleh KONI Sulsel. Dispora  Sulsel juga sudah memetakan potensi olahraga Sulsel, dan tinggal mengarahkannya ke cabang olahraga prioritas sesuai dengan target nasional untuk multievent regional dan internasional.
Karena itu, dalam penyelenggaraan suatu PORDA layak diajukan pertanyaan:  (1) apakah cabang olahraga target olimpiade ini masuk dalam cabor yang dipertandingkan PORDA; dan (2) apakah ada atlet cabor Olimpiade, lima cabor target Olimpiade, dan cabor terukur  yang mempunyai recok atau mampu memecahkan rekor Olimpiade.
Porda Bantaeng akan mempertandingkan 27 cabor, dan kelima cabor target olimpiade Kemenpora itu tercakup didalamnya. Artinya, PORDA Sulsel mempunyai kesempatan untuk memecahkan nasional sehingga minimal mampu  lanjut ke gelanggang nasional . Jawaban pertanyaan yang kedua akan merupakan bagian pembinaan atlet nasional, jika Sulsel mampu mendapatkan atlet potensialnya. Sukses penyelenggaan suatu PORDA antara lain ditentukan atas suskes prestasi yang mendapatkan atau bahkan memecahkan rekor nasional.
PORDA Sulsel ini dihadiri oleh 24 kontingen kabupaten/kota yang masing-masing ingin menjadi juara PORDA. Target kontingen ini wajar-wajar saja, namun tidak berarti melupakan tujuan PORDA itu sendiri. Sukses PORDA adalah bagaimana menelorkan atlet peringkat nasional yang siap berlaga di gelanggang internasional. Tidak berlebihan kalau dikatakan apalah arti juara PORDA tanpa pemecahan rekor nasional.
Hal ini juga sekedar untuk mengingatkan kembali agar  para kontingen kota/kabupaten  tidak terlalu ngotot dan ambisi dalam memenangkan kontingennya saja. Sesungguhnya sebuah kontingen kabupaten/kota sudah dari awal mempersiapkan atlet pemecah rekor nasional dan mendukung atlet pretasi tersebut untuk lebih ditingkatkan dalam menggapai prestasi olimpiade. Itulah harapan masyarakat Sulsel yang ingin melihat sukses prestasi  PORDA dengan menampilkan pemecahan rekor nasional, rekor multievent regional,  dan olimpiade terhadap 5 cabor target Kemenpora.
Dalam sejarah Olimpiade, Sulsel telah mengukir tinta emas tersendiri dimana dalam  Olimpiade Seoul 1988 atlet panahan putri asal Sulsel Kusumawardani berhasil mendapatkan medali. Bonusnya berupa perolehan rumah. Kini, bonus medali Olimpiade minimal satu milyar. Dalam ASEA Games  yang lalu, Indonesia berhasil menyabet 5 medali di cabor  rowing, cycling, sailing, karate dan wushu, diantaranya diperoleh oleh atlet Sulsel. SEA Games Myanmar 2013 , Sulsel diwakili oleh 20 atlet, dan 16 orang yang berhasil mendapatkan medali dalam dayung, karate, pencak silat, tinju, kempo dan takraw. Untuk ASEAN Games mendatang atlet Sulsel akan sangat diharapkan tetap memberikan kontribusi medali, sebagai bagian dari luaran PORDA.Untuk PON 2016 di Bandung, Sulsel Maju telah mempersiapkan 170 atlet.
Kini PORDA Sulsel di Bantaeng sudah siap dengan tema: Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim.  PORDA yang peduli lingkungan ini ditandai dengan acara pembukaan di Lapangan Pantai Seruni. Dan mari gelorakan motto PORDA XV Bantaeng: Dari Butta Toa Bantaeng Kita Lahirkan Atlet Berprestasi Internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar